
Newmedan.com – Sebuah video kecelakaan lalu lintas antara angkutan kota (angkot) dan ambulans viral di media sosial dan mengundang reaksi luas dari warganet. Insiden yang terjadi di salah satu ruas jalan padat di Kota Medan ini tidak hanya melibatkan kerusakan kendaraan, tetapi juga menyulut percekcokan antara warga dengan sopir angkot, terutama karena ambulans saat itu diketahui sedang membawa pasien dalam kondisi darurat.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang tersebar luas di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok, terlihat bahwa ambulans melaju dengan sirine menyala, pertanda bahwa kendaraan tersebut sedang dalam tugas darurat. Namun, ketika hendak menyalip dari sisi kanan, ambulans justru tertabrak oleh angkot yang diduga tiba-tiba berbelok tanpa memberikan isyarat.
Tabrakan tersebut menyebabkan ambulans terhenti sejenak, dan suasana langsung memanas. Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi berusaha membantu membuka jalan bagi ambulans, sementara sebagian lainnya tampak memarahi sopir angkot yang dianggap tidak memberi jalan sebagaimana mestinya kepada kendaraan darurat.
Salah satu potongan suara dalam video terdengar jelas, seorang warga berteriak, “Ambulans itu sedang darurat dan harusnya angkotnya ngalah!” Kalimat ini kemudian menjadi kutipan viral yang banyak dibagikan dan mendapat dukungan dari masyarakat luas, terutama yang peduli pada pentingnya mendahulukan ambulans di jalan.
Sopir angkot dalam video tersebut tampak mencoba memberikan pembelaan diri, namun situasi semakin tegang saat beberapa warga terus mendesaknya meminta pertanggungjawaban atas insiden itu. Untungnya, beberapa petugas dari satuan lalu lintas tiba tidak lama kemudian untuk mengamankan situasi dan mengatur kembali arus lalu lintas yang sempat tersendat.
Menurut keterangan pihak kepolisian, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, kondisi pasien dalam ambulans sempat terganggu karena harus menunggu selama beberapa menit di lokasi kejadian sebelum bisa kembali melanjutkan perjalanan ke rumah sakit.
Kepala Unit Lalu Lintas Polrestabes Medan, AKP Mulyono, menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan. “Kami sudah mengamankan kedua pengemudi dan sedang memeriksa rekaman CCTV serta kesaksian warga untuk memastikan kronologi kejadian. Jika terbukti lalai, sopir angkot bisa dikenakan sanksi sesuai undang-undang lalu lintas,” ujarnya.
Peristiwa ini memicu diskusi luas di media sosial mengenai pentingnya edukasi berlalu lintas, terutama tentang hak prioritas bagi kendaraan darurat seperti ambulans. Banyak netizen menyuarakan pentingnya kesadaran pengguna jalan untuk memberi ruang kepada ambulans demi menyelamatkan nyawa orang lain.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang keselamatan lalu lintas juga turut angkat suara. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk lebih gencar melakukan sosialisasi kepada pengemudi umum, termasuk sopir angkot, mengenai aturan lalu lintas yang mengatur hak prioritas bagi ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan kendaraan polisi dalam kondisi darurat.
“Ini bukan sekadar soal etika, tapi juga soal hukum. Kita tidak bisa menganggap sepele kewajiban untuk memberikan jalan kepada ambulans. Ada nyawa yang dipertaruhkan,” ujar salah satu perwakilan LSM tersebut dalam konferensi pers di Medan.
Di sisi lain, beberapa netizen juga menyoroti buruknya infrastruktur dan manajemen lalu lintas di Medan yang membuat kendaraan darurat kerap kesulitan menembus kemacetan. Mereka berharap pemerintah kota dapat menyediakan jalur khusus atau sistem prioritas di jalan raya untuk kendaraan darurat.
Perdebatan mengenai siapa yang bersalah dalam insiden ini masih terus berlangsung, meski banyak pihak menganggap sopir angkot seharusnya lebih berhati-hati dan mengalah, mengingat fungsi vital ambulans. Namun, proses hukum yang berjalan akan menjadi penentu akhir dalam memberikan keadilan dan pelajaran bagi semua pihak.
Warga yang menyaksikan kejadian itu berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Mereka juga mengapresiasi tindakan cepat petugas kepolisian yang langsung menangani situasi sehingga tidak menimbulkan kericuhan lebih besar.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan bahwa kedisiplinan dan empati dalam berkendara sangat penting. Memberi jalan kepada ambulans bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral demi menyelamatkan nyawa sesama.