
NEWMEDAN.COM – Sebuah kecelakaan maut melibatkan kendaraan dinas berpelat merah menewaskan tiga orang dari satu keluarga di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Huta Sosor Pea, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, pada Kamis (5/6/2025) sore lalu.
Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Simalungun Ipda Win Okto, mobil dinas milik UPTD Samsat Humbang Hasundutan (Humbahas) tersebut menabrak sepeda motor yang ditumpangi tiga anggota keluarga. “Korban tewas di tempat akibat benturan yang sangat keras,” jelas Win saat dikonfirmasi media.
Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di ruas jalan yang relatif sepi. Saksi mata menyebutkan mobil dinas berwarna hitam itu melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak motor dari arah berlawanan. “Terdengar suara mengerikan, lalu langsung melihat motor terpental,” kata Johan, warga setempat.
Ketiga korban tewas diidentifikasi sebagai suami, istri, dan anak mereka yang masih berusia 12 tahun. Keluarga ini diketahui sedang dalam perjalanan pulang dari berbelanja kebutuhan sehari-hari ketika tragedi terjadi. “Mereka warga Desa Nagori Tongah yang dikenal sebagai keluarga harmonis,” ujar Kepala Desa setempat.
Mobil dinas yang terlibat dalam kecelakaan ini merupakan kendaraan operasional Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kabupaten Humbang Hasundutan. Kendaraan tersebut sedang dalam perjalanan dinas menuju Medan saat kejadian.
Polisi telah mengamankan sopir mobil dinas berinisial BS (45 tahun) untuk dimintai keterangan. “Pengemudi sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” kata Ipda Win. Pihak kepolisian juga melakukan pengukuran lokasi kejadian dan memeriksa kondisi kendaraan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga faktor kelelahan pengemudi menjadi salah satu penyebab kecelakaan. “Sopir mengaku sudah berkendara sejak pagi hari untuk urusan dinas,” ungkap Win. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.
Kepala UPTD Samsat Humbang Hasundutan, Maruli Tampubolon, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. “Kami akan bekerjasama penuh dengan pihak berwajib dalam proses penyidikan,” katanya. Pihak instansi juga berjanji akan bertanggung jawab atas proses hukum dan ganti rugi.
Jenazah ketiga korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RUD) Simalungun untuk proses identifikasi lebih lanjut. Keluarga besar korban tampak hancur menerima musibah ini. “Mereka keluarga sederhana yang sangat baik. Ini benar-benar musibah yang menyedihkan,” kata salah seorang kerabat.
Kecelakaan ini memicu kemarahan warga setempat yang menilai banyak kendaraan dinas sering melaju dengan kecepatan tinggi. “Sudah sering kami lihat mobil plat merah ngebut di jalan ini. Ini harus jadi pelajaran,” protes salah seorang warga.
Polres Simalungun telah menetapkan kasus ini sebagai kecelakaan lalu lintas dengan dugaan kelalaian mengakibatkan kematian. “Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku. Tidak ada toleransi meskipun pelaku mengendarai kendaraan dinas,” tegas Kapolres Simalungun AKBP Roni Hutajulu.
Ahli keselamatan lalu lintas dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Irwan Shah, mengatakan kecelakaan ini seharusnya bisa dihindari. “Pengemudi kendaraan dinas harus lebih disiplin karena membawa nama instansi. Perlu ada pembinaan khusus bagi sopir dinas,” sarannya.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Sekretaris Daerah menyatakan akan mengevaluasi penggunaan kendaraan dinas. “Kami akan tinjau ulang sistem perjalanan dinas dan kondisi pengemudi,” janjinya. Instansi terkait juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Kasus ini kembali mempertanyakan kedisiplinan pengemudi kendaraan dinas di Sumatera Utara. Beberapa bulan sebelumnya, terjadi pula kecelakaan serupa yang melibatkan kendaraan dinas di Kabupaten Deli Serdang.
Masyarakat mengharapkan kejadian tragis ini menjadi momentum perbaikan sistem pengawasan kendaraan dinas. “Tiga nyawa melayang sia-sia. Pemerintah harus bertindak tegas,” desak Ketua LSM Lalulintas Sumut, Darwin Situmorang.
Sampai berita ini diturunkan, proses penyidikan masih terus berlangsung. Polisi menjanjikan transparansi dalam penyelesaian kasus ini sambil terus mendalami berbagai faktor penyebab kecelakaan maut tersebut.