
Newmedan.com – Kejadian mengejutkan terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, setelah video inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bupati Gus Irawan Pasaribu di Puskesmas Pintu Padang viral di berbagai media sosial. Dalam video tersebut, tampak ketidaksiapan dan dugaan kelalaian sejumlah petugas dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
Sontak video itu memicu reaksi keras dari masyarakat, yang mempertanyakan profesionalisme serta komitmen tenaga kesehatan di wilayah tersebut. Warganet pun ramai-ramai membagikan video tersebut dengan berbagai komentar yang sebagian besar bernada kecewa.
Menanggapi situasi tersebut, Bupati Gus Irawan Pasaribu langsung mengambil langkah tegas. Ia memutuskan untuk mencopot Kepala Puskesmas Pintu Padang dari jabatannya, sebagai bentuk akuntabilitas atas buruknya pelayanan yang terekam dalam video.
Langkah cepat ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, terutama para tokoh masyarakat dan aktivis pelayanan publik di wilayah Tapsel. Mereka menilai tindakan Bupati menunjukkan keberpihakan pada hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Tak berhenti di situ, Gus Irawan juga mencopot dua pejabat lainnya dari jabatannya. Mereka adalah oknum Kepala Bidang (Kabid) pada Dinas Pendidikan serta seorang pejabat di Dinas Perdagangan Kabupaten Tapsel. Meski tidak dijelaskan secara rinci apa keterlibatan keduanya, namun pencopotan itu disebut sebagai hasil dari evaluasi kinerja yang dilakukan dalam waktu bersamaan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Bupati Tapsel, Gus Irawan menyampaikan bahwa ketegasan ini merupakan bentuk komitmennya untuk menegakkan disiplin dan tanggung jawab dalam birokrasi. “Pelayanan publik adalah wajah pemerintah di mata masyarakat. Kalau kita biarkan kelalaian, maka kepercayaan publik akan runtuh,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapsel agar lebih serius menjalankan tugasnya. “Saya tidak ingin ada lagi laporan atau temuan lapangan yang menunjukkan bahwa pejabat kita abai terhadap pelayanan. Ini bukan ancaman, ini komitmen saya untuk perubahan,” tambah Gus Irawan.
Pencopotan tiga pejabat ini menjadi sinyal kuat bahwa reformasi birokrasi di Tapsel tidak hanya wacana semata. Gus Irawan ingin memastikan bahwa setiap pejabat memiliki integritas dan etos kerja tinggi, apalagi di sektor-sektor krusial seperti kesehatan, pendidikan, dan perdagangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Tindakan ini juga menjadi pembelajaran bagi pejabat lainnya agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam bekerja. Bupati menekankan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara rutin dan tidak menutup kemungkinan sidak berikutnya akan digelar tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Salah satu tokoh masyarakat di Pintu Padang, Umar Hasibuan, menyampaikan dukungannya atas tindakan Bupati. “Ini baru pemimpin! Kami mendukung sepenuhnya tindakan tegas terhadap pejabat yang lalai. Kami ingin pelayanan kesehatan kami diperbaiki dan tidak asal-asalan,” katanya.
Masyarakat berharap agar kejadian ini bisa menjadi titik balik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, bukan hanya di Puskesmas, tetapi juga di seluruh instansi pemerintahan daerah. Transparansi dan evaluasi berkala diharapkan menjadi standar baru dalam pemerintahan.
Selain pencopotan, Bupati juga menginstruksikan agar dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem pelayanan di Puskesmas Pintu Padang dan dinas terkait. Ia meminta agar hasil evaluasi diserahkan dalam waktu dua minggu guna pengambilan kebijakan lanjutan.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik seorang kepala daerah dalam memastikan hak-hak dasar warga dipenuhi dengan baik. Gus Irawan bahkan membuka kanal pengaduan masyarakat secara daring untuk menerima keluhan terkait pelayanan publik.
Kejadian ini membuktikan bahwa media sosial kini menjadi alat kontrol sosial yang efektif. Video sidak yang viral ternyata membawa dampak besar terhadap perbaikan birokrasi dan mendorong pemimpin daerah bertindak cepat dan tepat.
Dengan semua langkah yang telah diambil, Gus Irawan berharap ke depan aparatur sipil negara di Tapanuli Selatan dapat bekerja lebih disiplin dan profesional. “Saya ingin menjadikan Tapsel sebagai daerah yang bersih, melayani, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat,” pungkasnya.