
NEWMEDAN.COM – Menjelang dimulainya kompetisi Liga 2 musim 2025–2026, manajemen PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi klub PSMS Medan melakukan audiensi dengan Wali Kota Medan, Rico Waas, pada Kamis (26/6/2025). Pertemuan tersebut membahas sejumlah aspek krusial terkait kesiapan klub, baik dari segi teknis, manajerial, hingga dukungan pemerintah daerah.
Pertemuan yang berlangsung di Balai Kota Medan itu dihadiri oleh Direktur Utama PT KMI, Irwan Siregar, beserta jajaran manajemen lainnya. Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan laporan persiapan tim, termasuk proses seleksi pemain, perbaikan infrastruktur stadion, serta strategi komersialisasi klub demi meningkatkan profesionalisme dan daya saing PSMS di kancah nasional.
Irwan Siregar menekankan bahwa PSMS Medan memiliki target realistis namun ambisius untuk musim mendatang, yaitu promosi ke Liga 1. “Kami tidak ingin hanya menjadi peserta, kami ingin PSMS menjadi pesaing serius. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan dari seluruh elemen, termasuk pemerintah kota,” ujarnya di hadapan Wali Kota.
Dalam audiensi tersebut, salah satu fokus utama yang dibahas adalah kondisi Stadion Teladan, markas kebanggaan PSMS Medan. Manajemen meminta dukungan Pemerintah Kota Medan dalam proses renovasi fasilitas stadion, mulai dari rumput lapangan, ruang ganti, penerangan, hingga sistem keamanan dan akses penonton.
Wali Kota Medan, Rico Waas, merespons positif permintaan tersebut. Ia menegaskan bahwa PSMS Medan adalah aset penting kota yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan masyarakat, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan warga Medan. “Kami siap bersinergi dan mendukung revitalisasi stadion, agar sesuai standar nasional,” kata Rico.
Tidak hanya soal infrastruktur, audiensi juga membahas pembinaan pemain muda. PT KMI menyampaikan rencana jangka panjang untuk membangun akademi sepak bola profesional yang bisa melahirkan talenta lokal unggulan. Program tersebut diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah dalam bentuk kemitraan dengan sekolah dan komunitas olahraga.
Menurut Direktur Teknik PT KMI, pembinaan usia dini sangat penting untuk menciptakan regenerasi yang berkelanjutan. “Kita tidak bisa hanya membeli pemain jadi. Kita harus membangun dari akar rumput, sehingga PSMS benar-benar menjadi klub yang kuat dari dalam,” jelasnya.
Selain itu, PT KMI juga menyampaikan harapan adanya keterlibatan BUMD atau perusahaan daerah sebagai sponsor utama klub. Hal ini dinilai penting dalam memperkuat struktur finansial klub agar tidak tergantung sepenuhnya pada penjualan tiket dan sponsor musiman.
Rico Waas menyambut gagasan tersebut dengan terbuka. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Medan akan memfasilitasi pertemuan antara manajemen PSMS dan beberapa BUMD dalam waktu dekat. “Kita akan bantu menjembatani komunikasi dengan dunia usaha agar PSMS mendapat dukungan yang layak,” tambahnya.
Audiensi ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara klub dan masyarakat. Manajemen PT KMI mengusulkan program “PSMS Go to School” dan “PSMS Mengajar” sebagai bagian dari upaya membangun basis suporter sejak usia dini. Kegiatan ini akan melibatkan pemain PSMS untuk mengunjungi sekolah-sekolah dan berbagi inspirasi.
Wali Kota mengapresiasi inisiatif tersebut dan mengatakan bahwa olahraga harus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di stadion. “Anak-anak harus melihat PSMS bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai mimpi yang bisa diraih,” ucapnya.
Menanggapi hasil pertemuan tersebut, manajemen PT KMI menyatakan optimisme bahwa PSMS Medan akan memiliki fondasi yang kuat untuk mengarungi Liga 2 musim ini. Dukungan pemerintah kota dianggap sebagai bukti nyata bahwa PSMS tidak berjalan sendiri dalam membangun kejayaan.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan cenderamata berupa jersey resmi PSMS Medan kepada Wali Kota sebagai simbol sinergi antara klub dan pemerintah. Suasana berlangsung hangat dan penuh semangat, menandakan harapan baru bagi kebangkitan tim berjuluk Ayam Kinantan itu.
Dalam waktu dekat, manajemen akan menggelar pertemuan lanjutan dengan stakeholder lain, termasuk suporter dan komunitas olahraga Medan, untuk menyampaikan hasil audiensi serta membangun partisipasi publik.
Dengan semangat baru dan kerja sama lintas sektor, PSMS Medan menatap musim 2025–2026 dengan optimisme tinggi. Harapannya, klub legendaris ini bisa kembali ke tempat yang semestinya—Liga 1 Indonesia.