
Newmedan.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur jalan di wilayahnya. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan bahwa perbaikan jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah di tiga kabupaten—Labuhanbatu, Padang Lawas Utara (Paluta), dan Tapanuli Selatan (Tapsel)—akan mulai dilakukan pada tahun 2025 ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Bobby dalam keterangan tertulis dari Medan, Kamis (tanggal sesuai konteks), setelah dirinya turun langsung meninjau jalan-jalan yang rusak parah di ketiga wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa ruas jalan yang akan diperbaiki mencakup total panjang sekitar 100 kilometer dan merupakan jalur penting yang menghubungkan antarkabupaten di kawasan selatan Sumatera Utara.
“Jadi kita sudah cek, karena ini jalurnya panjang, kurang lebih 100 kilometer. Saya turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya,” ujar Bobby. Ia menambahkan bahwa banyak titik jalan yang sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan, bahkan sulit dilalui kendaraan roda empat.
Menurut Bobby, kondisi kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung selama hampir 30 tahun tanpa perbaikan signifikan. Hal ini menjadi perhatian khusus dari Pemprov Sumut, terutama karena jalan tersebut merupakan jalur vital bagi mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian serta barang kebutuhan pokok.
Warga di ketiga kabupaten tersebut menyambut baik rencana perbaikan jalan ini. Mereka selama ini telah mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang, becek saat hujan, serta berdebu ketika musim kemarau. Akibatnya, akses transportasi terganggu, bahkan tidak sedikit kendaraan yang rusak saat melewati jalur tersebut.
Bobby menyebut bahwa proses perbaikan jalan akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Ia menegaskan bahwa Pemprov tidak akan lagi melakukan tambal sulam seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan akan membangun kembali konstruksi jalan dari dasar agar lebih tahan lama.
Sumber pendanaan untuk proyek ini akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Utara, dengan kemungkinan tambahan dana dari pemerintah pusat jika diperlukan. Bobby menuturkan bahwa pemerintah daerah juga akan menggandeng pihak ketiga dalam pelaksanaan proyek agar lebih efisien dan tepat waktu.
“Yang jelas, kita ingin masyarakat bisa merasakan manfaat pembangunan. Jangan sampai jalan rusak puluhan tahun terus dibiarkan. Ini soal keadilan pembangunan,” kata Bobby menegaskan. Ia juga meminta seluruh elemen pemerintah daerah di kabupaten tersebut untuk turut mengawasi jalannya proyek agar tidak terjadi penyimpangan.
Perbaikan infrastruktur jalan menjadi salah satu fokus utama dalam program kerja Bobby Nasution selama menjabat sebagai Gubernur Sumut. Ia percaya bahwa infrastruktur yang baik merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Selain memperbaiki jalur utama yang rusak, Bobby juga mengatakan akan memperhatikan akses jalan menuju desa-desa terpencil yang selama ini terabaikan. Ia ingin agar pembangunan tidak hanya terpusat di kota-kota besar, melainkan merata hingga pelosok daerah.
Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di pedesaan. Dengan jalan yang baik, distribusi hasil pertanian dan usaha mikro di desa-desa bisa meningkat, karena akses pasar menjadi lebih mudah dan biaya transportasi lebih efisien.
Wakil Gubernur Sumut dan sejumlah kepala dinas terkait pun sudah melakukan koordinasi awal untuk mempercepat realisasi proyek ini. Tahap awal akan dimulai dengan survei teknis, pemetaan area prioritas, serta proses lelang proyek pembangunan.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan ikut serta dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun. Bobby mengajak warga untuk aktif melaporkan jika ada indikasi kerusakan atau penyalahgunaan anggaran dalam pelaksanaan proyek.
Dengan dimulainya perbaikan jalan provinsi tahun ini, diharapkan mobilitas masyarakat di Labuhanbatu, Paluta, dan Tapsel akan semakin lancar. Dampak ekonomi yang positif pun diyakini akan segera terasa, terutama di sektor pertanian, perdagangan, dan pendidikan.
Langkah tegas Gubernur Sumut ini dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan masyarakat daerah. Semoga komitmen tersebut dapat terealisasi dengan baik dan memberikan perubahan signifikan bagi pembangunan di wilayah selatan Sumatera Utara.