
Newmedan.com – Sebagai langkah nyata dalam mendukung pemberantasan narkoba di Kota Medan, Wali Kota Medan Rico Waas bersama ratusan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan menjalani tes urine massal. Kegiatan ini berlangsung di halaman Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, pada Sabtu, 26 April 2025, dan difasilitasi langsung oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara.
Tes urine ini diikuti oleh seluruh Camat dan Lurah se-Kota Medan, serta beberapa pejabat eselon lainnya di lingkungan Pemko. Pemeriksaan dilakukan sebagai bentuk keteladanan dari pimpinan daerah bahwa pemberantasan narkoba harus dimulai dari internal pemerintah. Tidak hanya sebagai formalitas, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aparatur pemerintahan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Dalam sambutannya sebelum pelaksanaan tes, Wali Kota Rico Waas menegaskan bahwa perang terhadap narkoba harus dimulai dari diri sendiri. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan menjadi contoh baik bagi masyarakat. “Kalau kita ingin Kota Medan bersih dari narkoba, maka kita, para pemimpin di pemerintahan, harus lebih dulu bersih. Ini soal moral, integritas, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Pelaksanaan tes urine dilakukan secara ketat dan profesional oleh tim dari BNN Sumatera Utara. Setiap peserta harus mengikuti prosedur pemeriksaan dengan tertib, mulai dari registrasi, pengambilan sampel urine, hingga pemeriksaan di laboratorium mobil yang disiapkan di lokasi.
Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara, Brigjen Pol Roni Putra, mengapresiasi langkah Wali Kota Medan yang menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas narkoba. Ia berharap kegiatan serupa bisa diikuti oleh instansi pemerintah lainnya di Sumatera Utara sebagai bagian dari gerakan nasional antinarkoba.
“Tes urine ini bukan hanya sekadar formalitas. Ini adalah komitmen bersama bahwa pejabat publik harus bersih, karena bagaimana kita bisa mengajak masyarakat menjauhi narkoba kalau kita sendiri tidak bebas dari itu?” kata Brigjen Roni dalam sambutannya.
Hasil sementara dari tes urine tersebut menunjukkan seluruh peserta dinyatakan negatif dari zat-zat terlarang. Hal ini disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh peserta dan menjadi motivasi untuk terus menjaga integritas serta meningkatkan pengawasan internal.
Selain tes urine, acara tersebut juga diisi dengan penyuluhan singkat tentang bahaya narkoba, terutama jenis-jenis narkotika baru yang semakin marak peredarannya di kalangan generasi muda. Para pejabat diberikan wawasan tentang bagaimana mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja dan keluarga.
Wali Kota Rico Waas menambahkan bahwa upaya memberantas narkoba tidak cukup hanya dengan kegiatan simbolis seperti ini. Ia menegaskan bahwa Pemko Medan akan meningkatkan upaya preventif melalui program penyuluhan rutin, kerja sama dengan BNN, serta pembentukan satgas antinarkoba di setiap kecamatan.
Menurut Rico, narkoba tidak hanya merusak individu, tetapi juga merusak tatanan sosial dan pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, mulai dari memberikan edukasi hingga berani melaporkan jika ada indikasi penyalahgunaan narkoba.
Masyarakat yang mengetahui adanya tes urine massal ini juga memberikan respons positif. Banyak yang berharap upaya ini tidak berhenti pada tes urine semata, tetapi berlanjut pada tindakan nyata di tingkat pelayanan publik, seperti peningkatan pelayanan bersih dari praktik korupsi dan ketergantungan narkoba.
Selain pejabat, Pemko Medan juga berencana memperluas program ini ke tingkat ASN biasa, tenaga honorer, serta pelajar dan mahasiswa melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah dan universitas di Medan. Langkah ini diyakini akan membangun ekosistem sosial yang lebih sehat dan produktif.
Di akhir kegiatan, Wali Kota bersama seluruh peserta melakukan deklarasi antinarkoba dengan membubuhkan tanda tangan di spanduk putih besar bertuliskan “Pemko Medan Bersih Narkoba”. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen moral yang diharapkan dapat diterapkan dalam tindakan sehari-hari.
Dengan langkah konkret ini, Pemko Medan menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya sekadar slogan, melainkan komitmen nyata yang diwujudkan melalui aksi bersih dari internal pemerintahan terlebih dahulu. Harapannya, langkah ini bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas.