
newmedan.com – Pemerintah Kota Medan resmi meluncurkan program “One Day No Car” yang diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Medan, sebagai langkah nyata dalam upaya mengurangi polusi udara dan kemacetan di kota tersebut. Program ini pertama kali diterapkan pada hari Senin, (20/1/2025), dan mendapatkan sambutan positif dari sejumlah pihak, meskipun ada juga yang mengungkapkan keraguan.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang hadir langsung untuk meresmikan pelaksanaan program ini, menyebut bahwa langkah tersebut merupakan salah satu upaya Pemko Medan dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan yang semakin memburuk kualitas udara di kota tersebut. “Program ini sebagai langkah awal untuk mengajak ASN dan masyarakat Kota Medan berpartisipasi aktif dalam menjaga kualitas lingkungan hidup,” ujar Bobby.
Melalui program ini, ASN Pemko Medan diwajibkan untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi mereka pada hari-hari tertentu dalam seminggu. Sebagai alternatif, mereka disarankan untuk menggunakan transportasi umum atau bersepeda guna mengurangi volume kendaraan di jalanan. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan.
Bobby menambahkan, “Salah satu penyebab utama kemacetan dan polusi udara di Medan adalah jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh ASN, kami berharap bisa memberi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pemko Medan juga berencana untuk menambah fasilitas transportasi umum seperti bus listrik dan jalur sepeda, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung keberlanjutan program “One Day No Car” ini. Program ini dirancang agar dapat memperlancar lalu lintas dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Penerapan program ini turut disambut baik oleh sejumlah ASN Pemko Medan. Banyak yang menganggapnya sebagai inisiatif yang sangat positif untuk Kota Medan, terutama dalam menghadapi masalah polusi udara yang sudah cukup serius. “Kami mendukung penuh program ini. Ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi polusi udara dan membantu menciptakan kota yang lebih nyaman untuk dihuni,” kata salah satu ASN yang turut berpartisipasi dalam program tersebut.
Namun, meski banyak yang mendukung, program ini juga mendapat kritik dari beberapa kalangan yang merasa bahwa kebijakan ini belum sepenuhnya efektif. Beberapa pihak menilai bahwa penerapan program tersebut hanya berlaku untuk ASN, sementara jumlah kendaraan pribadi di Medan yang dimiliki masyarakat umum masih sangat tinggi. “Kalau ASN saja yang dilarang, tapi masyarakat umum tetap menggunakan kendaraan pribadi, dampaknya tidak terlalu signifikan,” ujar salah satu pengamat transportasi di Medan.
Pemko Medan berencana untuk mengevaluasi program ini dalam beberapa bulan ke depan. Mereka akan memantau sejauh mana dampak program ini terhadap pengurangan kemacetan dan polusi udara di Medan. Jika terbukti efektif, program ini akan diperluas dan dapat diterapkan secara lebih luas, termasuk melibatkan masyarakat umum dalam waktu yang lebih panjang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut memberikan apresiasi terhadap langkah Pemko Medan. Menurut pihak KLHK, program “One Day No Car” adalah salah satu upaya yang baik dalam mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. “Kami mendukung program semacam ini karena selain mengurangi polusi, ini juga merupakan langkah awal menuju kota yang lebih hijau dan ramah lingkungan,” ungkap perwakilan KLHK.
Dalam penerapan program ini, Pemko Medan juga menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah ASN beralih ke transportasi umum. Di beberapa titik, seperti kantor-kantor pemerintahan, telah disediakan tempat parkir khusus untuk sepeda dan fasilitas transportasi umum yang lebih nyaman. Pemko juga telah berkoordinasi dengan pihak transportasi publik untuk menambah frekuensi dan kapasitas angkutan umum pada hari-hari program ini diterapkan.
Bobby Nasution juga mengajak masyarakat untuk turut mendukung dan terlibat dalam program ini. “Kami berharap masyarakat bisa mengikuti jejak ASN Pemko Medan. Mulai dari yang kecil, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk perjalanan yang tidak terlalu jauh, sudah sangat membantu dalam menjaga kebersihan udara,” katanya.
Selain itu, Pemko Medan juga berencana untuk mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengurangan polusi udara dan manfaat dari penggunaan transportasi umum. “Pendidikan terhadap masyarakat sangat penting agar mereka memahami betapa besar dampak yang bisa ditimbulkan oleh kendaraan bermotor terhadap lingkungan,” ujar Bobby.
Program “One Day No Car” ini juga menjadi bagian dari komitmen Pemko Medan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam menciptakan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, Pemko Medan juga tengah merencanakan proyek lain yang bertujuan untuk memperbaiki sistem transportasi publik, salah satunya dengan membangun transportasi umum yang ramah lingkungan, seperti bus listrik.
Pemko Medan berharap dengan diterapkannya program ini, masyarakat Kota Medan bisa lebih peduli terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam mengurangi polusi udara dan kemacetan. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih memilih alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pembangunan kota yang lebih hijau.
Sebagai langkah lanjutan, Pemko Medan juga akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas transportasi umum dan memperluas jaringan jalur sepeda. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi kota-kota lainnya di Indonesia untuk memperkenalkan kebijakan serupa dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan kendaraan bermotor.