
Newmedan.com – Menjelang Idulfitri, umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk kewajiban dan kepedulian sosial. Salah satu keluarga di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, turut menyerahkan zakat fitrah mereka di Masjid Al Furqon, sebagai bagian dari kewajiban ibadah di bulan suci Ramadan.
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain itu, zakat ini juga memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang kurang mampu agar mereka dapat merayakan Idulfitri dengan lebih layak dan bahagia.
“Kami bersyukur bisa menunaikan zakat fitrah tahun ini bersama keluarga. Ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah Allah berikan,” ujar salah satu warga yang turut menyerahkan zakat fitrah di masjid tersebut.
Masjid Al Furqon menjadi salah satu lokasi utama penerimaan zakat fitrah di daerah tersebut. Panitia zakat telah bersiap sejak awal Ramadan untuk menerima dan menyalurkan zakat kepada masyarakat yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, kaum dhuafa, dan orang-orang yang membutuhkan.
Menurut panitia zakat masjid, jumlah masyarakat yang menyalurkan zakat fitrah di tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kesadaran masyarakat untuk berbagi dan membantu sesama semakin meningkat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang bagi sebagian orang.
“Alhamdulillah, banyak warga yang datang untuk menunaikan zakat fitrah. Ini menunjukkan bahwa semangat berbagi di bulan Ramadan semakin tinggi,” ujar salah satu anggota panitia zakat.
Zakat fitrah yang diserahkan umumnya berupa beras sebanyak 2,5 kg per jiwa atau bisa digantikan dengan uang sesuai harga beras yang dikonsumsi sehari-hari. Panitia masjid memastikan bahwa seluruh zakat yang diterima akan disalurkan dengan tepat sasaran sebelum hari raya Idulfitri.
Selain menyalurkan zakat fitrah, Masjid Al Furqon juga menggelar berbagai kegiatan sosial lainnya selama Ramadan, seperti pembagian takjil gratis, santunan anak yatim, dan bantuan sembako untuk masyarakat kurang mampu.
Para penerima zakat pun mengungkapkan rasa syukur mereka atas kepedulian dari masyarakat yang telah berbagi rezeki. Bagi mereka, zakat fitrah bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga bukti nyata dari nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam Islam.
“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan zakat fitrah ini. Setidaknya, saya bisa membeli kebutuhan untuk Lebaran dan merasakan kebahagiaan bersama keluarga,” ungkap salah satu penerima manfaat.
Penyaluran zakat fitrah yang tepat waktu juga menjadi perhatian utama bagi panitia. Dengan sistem distribusi yang sudah tertata, mereka memastikan bahwa setiap mustahik (penerima zakat) menerima haknya dengan adil dan merata.
Selain memiliki nilai sosial yang tinggi, zakat fitrah juga memiliki makna spiritual bagi yang menunaikannya. Dengan berzakat, seorang Muslim menyempurnakan ibadah puasanya dan membersihkan hartanya dari hak orang lain.
Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah ini, semangat berbagi melalui zakat fitrah menjadi pengingat bahwa kebahagiaan Idulfitri tidak hanya untuk mereka yang mampu, tetapi juga harus dirasakan oleh semua orang, terutama yang membutuhkan.
Ke depan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya zakat fitrah dan menjadikannya sebagai bagian dari ibadah tahunan yang tidak hanya wajib, tetapi juga membawa manfaat luas bagi sesama.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Ramadan tahun ini menjadi momen yang penuh makna, di mana setiap umat Muslim dapat merasakan kebahagiaan dan keberkahan, baik sebagai pemberi maupun penerima zakat fitrah.