
NEWMEDAN.COM – Momen libur sekolah semester genap Tahun Ajaran 2024–2025 membawa dampak signifikan terhadap peningkatan aktivitas penyeberangan kapal motor di kawasan Danau Toba, khususnya pada rute dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun menuju Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir. Lonjakan volume penumpang dan kendaraan yang menyeberang mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk berlibur di kawasan wisata Danau Toba.
Pelabuhan Tigaras merupakan salah satu titik utama penyeberangan di sisi timur Danau Toba yang menghubungkan wilayah daratan Simalungun dengan pulau Samosir. Selama masa liburan sekolah ini, pelabuhan tersebut beroperasi lebih intensif dengan mengandalkan dua kapal utama milik pemerintah, yakni KMP Sumut I dan KMP Sumut II. Selain itu, puluhan kapal motor tradisional milik warga setempat juga ikut beroperasi demi melayani lonjakan wisatawan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tigaras, Bendro Hutapea, mengungkapkan bahwa pihaknya mencatat peningkatan yang cukup tajam dalam volume penyeberangan selama libur sekolah. Berdasarkan data, sebanyak 4.129 unit kendaraan terdiri dari kendaraan roda empat dan enam, serta 1.017 unit sepeda motor telah diseberangkan dari Tigaras ke Simanindo.
Tak hanya kendaraan, jumlah penumpang yang menyeberang juga tercatat tinggi. Sebanyak 27.767 orang menggunakan jasa penyeberangan selama periode libur sekolah. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Para penumpang terdiri dari wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang untuk menikmati keindahan alam Danau Toba dan budaya masyarakat Batak di Pulau Samosir.
Bendro Hutapea menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi lonjakan ini dengan menambah jam operasional kapal dan memperketat pengawasan keselamatan. “Kami siaga penuh selama masa libur sekolah ini. Seluruh petugas kami kerahkan untuk memastikan keamanan pelayaran dan kelancaran aktivitas penyeberangan,” ujar Bendro saat diwawancarai di Pelabuhan Tigaras.
Selain pengawasan dari KSOP, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, TNI/Polri, serta Basarnas juga dilibatkan untuk menjamin keselamatan penumpang. Pengecekan rutin terhadap kondisi kapal, alat keselamatan seperti jaket pelampung, serta kapasitas muatan terus dilakukan demi mencegah potensi kecelakaan.
Para pengusaha kapal motor tradisional pun turut merasakan dampak positif dari lonjakan ini. Salah satu pemilik kapal, Saut Manik, menyebutkan bahwa selama liburan sekolah, jumlah penumpang bisa meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa. “Ini berkah buat kami. Dalam sehari bisa sampai 6–7 trip bolak-balik antara Tigaras dan Simanindo,” ujarnya.
Kawasan Danau Toba, terutama Samosir, memang menjadi destinasi favorit selama libur sekolah. Keindahan alam, tradisi budaya, dan udara sejuk menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Pemerintah daerah setempat juga terus mendorong promosi wisata agar Danau Toba semakin dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri.
Meskipun terjadi peningkatan arus penumpang, pihak pelabuhan memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan yang signifikan. Sistem antrean kendaraan diatur dengan baik dan kapal diberangkatkan secara berkala sesuai jadwal agar tidak terjadi keterlambatan.
Peningkatan aktivitas penyeberangan ini juga berdampak pada sektor ekonomi lokal. Warung makan, toko oleh-oleh, jasa transportasi lokal, hingga penginapan di sekitar pelabuhan mengalami peningkatan pendapatan. Para pelaku UMKM berharap momen seperti ini bisa terjadi secara berkala, tidak hanya saat libur sekolah.
Bendro Hutapea juga menekankan pentingnya edukasi keselamatan kepada para penumpang. Ia mengimbau agar seluruh pengguna jasa penyeberangan mematuhi aturan yang berlaku, termasuk tidak memaksakan diri untuk naik kapal yang sudah melebihi kapasitas.
Di sisi lain, Pemkab Simalungun melalui Dinas Pariwisata mengapresiasi kinerja seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan pelabuhan selama liburan ini. Mereka berharap momentum ini bisa menjadi pemacu semangat untuk memperbaiki infrastruktur dan pelayanan pelabuhan ke depan.
Kehadiran KMP Sumut I dan KMP Sumut II yang merupakan armada resmi milik pemerintah turut memperkuat sistem transportasi air di Danau Toba. Keduanya memiliki kapasitas besar, fasilitas keselamatan lengkap, serta diawaki oleh personel profesional yang terlatih.
Dengan tingginya arus wisatawan ini, Danau Toba kembali menunjukkan potensinya sebagai salah satu destinasi unggulan nasional. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan terus bersinergi untuk menjaga keberlanjutan dan keamanan wisata di kawasan tersebut.
Pelabuhan Tigaras kini tidak hanya menjadi gerbang penyeberangan, tetapi juga simbol konektivitas dan kebangkitan pariwisata kawasan Danau Toba. Jika pengelolaan terus diperbaiki dan dipadukan dengan inovasi pelayanan, bukan tidak mungkin kawasan ini akan menjadi destinasi wisata internasional yang dibanggakan Indonesia.