
Newmedan.com – Sabtu malam, 26 April 2025, suasana Lapangan Merdeka Medan dipenuhi semangat dan ketegasan saat Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, memimpin apel besar. Dalam kesempatan itu, Gidion mengeluarkan instruksi tegas terkait keberadaan dua geng motor yang dinilai meresahkan masyarakat, yakni Simple Life (SL) dan Rock N Roll (RNR).
Dalam arahannya di hadapan ratusan personel, Gidion menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Medan. Ia menilai, keberadaan geng motor seperti SL dan RNR tidak hanya mengganggu ketenangan warga, tetapi juga berpotensi memicu tindak kriminalitas yang lebih besar.
“Saya pastikan, Kapolsek yang tahu markas SL dan RNR harus dibubarkan. Jangan kasih kesempatan ‘tikus-tikus’ ini hidup di Medan,” ujar Gidion dengan suara lantang, yang disambut tepuk tangan dari para peserta apel.
Gidion menambahkan bahwa pembiaran terhadap geng motor dapat menjadi bibit berkembangnya kelompok-kelompok kriminal lain yang lebih terorganisir. Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran Polrestabes Medan untuk bertindak cepat dan tepat dalam memberantas keberadaan kelompok tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, geng motor SL dan RNR kerap terlibat dalam berbagai aksi kenakalan remaja, balap liar, tawuran, bahkan tindak kriminal seperti pencurian dan pemerasan di sejumlah titik di Medan. Hal ini telah meresahkan masyarakat, khususnya di malam hari.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Gidion memerintahkan para Kapolsek di wilayah hukum Polrestabes Medan untuk mengidentifikasi markas atau tempat berkumpul kedua geng tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada kompromi terhadap aktivitas ilegal yang dilakukan oleh kelompok mana pun.
Selain itu, ia juga menginstruksikan pembentukan tim khusus yang bertugas untuk melakukan patroli intensif di lokasi-lokasi rawan kejahatan dan daerah yang sering dijadikan tempat berkumpul geng motor. Tim ini akan berkoordinasi langsung dengan intelijen untuk mempercepat proses pembubaran kelompok-kelompok tersebut.
Dalam upaya pencegahan, Gidion juga mengimbau orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka. Ia menyatakan bahwa peran keluarga sangat penting untuk mencegah remaja terjerumus ke dalam dunia geng motor yang berujung pada tindakan melawan hukum.
“Kita harus bergerak bersama. Polisi, masyarakat, dan keluarga harus menjadi benteng utama dalam membina generasi muda kita,” tegasnya.
Menanggapi instruksi tersebut, sejumlah Kapolsek yang hadir dalam apel langsung berkomitmen untuk melaksanakan perintah tersebut. Mereka berjanji akan melakukan penertiban dan pembubaran dengan langkah-langkah terukur sesuai dengan prosedur hukum.
Selain tindakan tegas, Gidion juga mengusulkan pendekatan preventif melalui kegiatan positif seperti pembinaan komunitas motor resmi, pelatihan keterampilan, dan pengembangan hobi yang sehat bagi remaja. Upaya ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi anak-anak muda yang mencari identitas diri.
Di sisi lain, masyarakat Kota Medan menyambut baik langkah tegas Kapolrestabes ini. Banyak warga merasa lega karena keberadaan geng motor selama ini telah membuat mereka resah, terutama saat melintas di jalanan sepi pada malam hari.
“Kalau bisa dibubarkan secepatnya. Kami sudah terlalu sering lihat mereka konvoi ugal-ugalan di jalan, bikin takut orang,” kata salah satu warga Medan, ibu Sari, saat dimintai tanggapan.
Dengan semangat baru ini, Polrestabes Medan bertekad menciptakan suasana kota yang lebih aman, nyaman, dan tertib. Tindakan tegas terhadap geng motor SL dan RNR menjadi langkah awal dalam misi besar tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa hukum tetap menjadi panglima di Kota Medan.
Pihak kepolisian juga membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengetahui aktivitas mencurigakan terkait geng motor. Informasi sekecil apa pun akan menjadi bagian penting dalam upaya pembersihan dan pengamanan Kota Medan dari pengaruh geng motor yang merusak.