
Peristiwa nahas menimpa seorang karyawati minimarket bernama Juniati (22), warga Jalan Gurilla, Kecamatan Medan Perjuangan. Ia menjadi korban tindak kriminal berupa pembegalan di kawasan Jalan HM Yamin, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Rabu malam, 23 April 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.
Kejadian tersebut terjadi ketika Juniati sedang mengendarai sepeda motor seorang diri. Ia baru saja pulang dari minimarket tempatnya bekerja dan berencana singgah sejenak ke warung untuk membeli kebutuhan pribadi berupa pembalut. Jalan yang ia lalui tampak lengang, dan lampu jalan tidak begitu terang, membuat situasi menjadi rawan.
Tanpa disangka, dari arah belakang muncul dua pria tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Dengan cepat, salah satu pelaku menarik tas milik Juniati yang disampirkan di depan badannya. Spontan, korban berusaha mempertahankan tas tersebut, namun upaya itu justru membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke aspal.
Tak berhenti sampai di situ, pelaku langsung turun dari motornya dan merebut sepeda motor milik Juniati. Dalam kondisi syok dan kesakitan, ia tak mampu melawan. Para pelaku pun dengan cepat melarikan diri membawa kabur sepeda motor korban jenis Honda Beat berwarna merah hitam dengan nomor polisi BK 1234 XYZ.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong segera mendatangi lokasi. Mereka menemukan Juniati dalam kondisi lemas dan mengalami luka lecet di tangan serta lutut akibat terjatuh. Warga kemudian menenangkan korban dan membantunya melapor ke pihak kepolisian setempat.
Kepada petugas, Juniati menjelaskan kronologi kejadian dengan wajah masih pucat dan trauma. Ia mengaku tidak sempat melihat jelas wajah pelaku karena peristiwa itu terjadi sangat cepat dan pelaku mengenakan helm serta masker. Namun ia sempat mengingat ciri-ciri fisik pelaku dan jenis motor yang digunakan.
Pihak Polsek Medan Timur langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi mata yang diduga sempat melihat aksi pelaku dari kejauhan.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Reza Fahlevi, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan secara intensif dan memburu pelaku yang telah meresahkan masyarakat tersebut. Ia juga mengimbau warga agar lebih waspada saat melintas di jalan yang sepi, terutama pada malam hari.
“Kami sudah bentuk tim untuk mengejar pelaku. Kami juga mengingatkan masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar tidak bepergian sendirian di malam hari apabila tidak mendesak,” ujar Kompol Reza dalam keterangannya kepada media.
Kasus ini menambah daftar panjang aksi kriminalitas jalanan yang terjadi di Kota Medan. Warga pun berharap aparat kepolisian dapat meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan kejahatan, seperti Jalan HM Yamin yang dikenal sering sepi di malam hari.
Juniati sendiri kini masih mengalami trauma atas kejadian tersebut. Selain kehilangan sepeda motor, ia juga kehilangan sejumlah barang pribadi penting seperti dompet, KTP, dan ponsel yang berada di dalam tasnya. “Saya masih kaget dan takut kalau harus keluar malam sendirian,” kata Juniati lirih.
Berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh pemuda dan LSM, turut mengecam kejadian ini dan meminta agar pelaku segera ditangkap. Mereka menilai kasus begal yang terus terjadi di Medan adalah cerminan dari lemahnya pengawasan dan kurangnya penerangan jalan yang menjadi faktor pendukung terjadinya kejahatan.
Pemerintah Kota Medan pun diminta untuk segera memperbaiki infrastruktur penerangan dan memasang lebih banyak kamera pengawas (CCTV) di jalanan yang rawan tindak kriminal. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Sementara itu, keluarga Juniati berharap agar sepeda motornya yang menjadi alat transportasi utama bisa ditemukan kembali. Mereka juga berharap pelaku mendapat hukuman setimpal agar ada efek jera dan keamanan di lingkungan kembali terjaga.
Kejadian yang menimpa Juniati menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang pentingnya keamanan di ruang publik, terutama bagi perempuan yang sering menjadi sasaran kejahatan jalanan. Diperlukan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan agar Kota Medan menjadi tempat yang aman bagi seluruh warganya.