
Newmedan.com – Kemacetan parah kembali terjadi di jembatan penghubung kawasan medan sunggal dan tuntungan. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan pengguna jalan, tetapi juga menimbulkan keresahan karena jembatan dilaporkan bergoyang akibat beban kendaraan yang berhenti terlalu lama. Tak ada yang mau mengalah untuk bergantian melintas, membuat situasi semakin memprihatinkan.
Awal kemacetan yang berujung kepanikan kemacetan mulai terjadi pada pagi hari saat jam sibuk. Kendaraan dari kedua arah memadati jembatan tanpa koordinasi yang jelas. Meski jembatan tersebut tidak dirancang untuk menampung beban berat dalam waktu lama, pengendara tetap memaksakan diri untuk melintas. Akibatnya, beberapa kali jembatan terasa bergoyang, membuat pengendara panik.
Pengendara tidak saling memberi jalan salah satu penyebab kemacetan ini adalah kurangnya kesadaran pengguna jalan. Pengendara enggan mengalah untuk memberikan jalan bagi kendaraan dari arah berlawanan. “Tidak ada yang mau mundur atau menunggu. Semua ingin cepat sampai tujuan, akhirnya macet begini,” ujar rahmat, seorang pengendara motor yang terjebak di tengah kemacetan.
Kondisi fisik jembatan mulai mengkhawatirkan menurut warga setempat, jembatan ini sudah beberapa kali dilaporkan mengalami retakan kecil. Meski belum ada tindakan serius dari pihak terkait, getaran akibat beban kendaraan yang melintas terus memperburuk kondisinya. “Kalau dibiarkan begini, lama-lama bisa bahaya. Jangan sampai jembatan ambruk,” kata yuni, warga sekitar.
Pemerintah dinilai lamban merespons kritik terhadap pemerintah kota medan juga muncul dari masyarakat yang merasa bahwa permasalahan jembatan ini sudah lama diketahui, tetapi tidak ada solusi konkret. “Ini sudah sering terjadi, tapi tidak pernah ada pengaturan lalu lintas atau perbaikan jembatan. Kami hanya bisa pasrah,” ujar adi, pengguna jalan lainnya.
Upaya warga mengatur lalu lintas beberapa warga sekitar berinisiatif mengatur lalu lintas di sekitar jembatan untuk mengurai kemacetan. Meski demikian, upaya mereka seringkali tidak efektif karena kurangnya disiplin pengendara. “Kami coba bantu, tapi pengendara tetap tidak sabar dan malah membuat situasi tambah kacau,” ungkap seorang warga yang membantu mengatur arus lalu lintas.
Kemacetan berimbas pada aktivitas ekonomi kemacetan di jembatan ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi di sekitarnya. Banyak pedagang dan pekerja yang terlambat karena terjebak di tengah macet. “Kami rugi waktu dan tenaga. Harusnya ada pengaturan lebih baik agar tidak terus begini,” kata siska, seorang pedagang di pasar dekat jembatan.
Apakah ada solusi jangka pendek beberapa pengguna jalan mengusulkan solusi sementara, seperti penempatan petugas lalu lintas di area tersebut selama jam sibuk. Selain itu, pemasangan rambu peringatan untuk membatasi beban kendaraan yang melintas juga dianggap penting. “Kalau ada petugas yang mengatur, mungkin tidak akan semrawut seperti ini,” ujar taufik, pengendara mobil.
Rencana perbaikan masih abu-abu pihak terkait, dalam hal ini dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), mengaku telah mengidentifikasi masalah jembatan ini. Namun, rencana perbaikan masih dalam tahap pengkajian. “Kami sedang merancang solusi terbaik agar perbaikan tidak mengganggu arus lalu lintas yang sudah padat,” ujar salah satu pejabat dinas.
Warga khawatir akan keselamatan kekhawatiran terbesar warga adalah potensi keruntuhan jembatan jika situasi ini terus dibiarkan. “Kalau sampai ada kecelakaan besar, siapa yang mau bertanggung jawab? Jangan tunggu korban dulu baru bertindak,” tegas lina, seorang warga yang setiap hari melintas di jembatan tersebut.
Tekanan untuk segera bertindak meningkatnya keluhan dari masyarakat membuat tekanan terhadap pemerintah semakin besar. Warga berharap ada tindakan cepat untuk mengatasi kemacetan dan memastikan keamanan jembatan. “Kami butuh solusi nyata, bukan sekadar janji,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Pentingnya edukasi pengguna jalan di sisi lain, masyarakat juga diajak untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas. Kesadaran untuk saling memberi jalan dan tidak memaksakan diri dianggap penting untuk mencegah kemacetan seperti ini terulang. “Kalau semua mau disiplin, masalah ini tidak akan serumit sekarang,” tutup rahmat.
Kemacetan di jembatan medan sunggal ini menjadi pengingat bahwa perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur publik. Tanpa tindakan segera, bukan hanya waktu yang terbuang, tetapi juga keselamatan yang dipertaruhkan.