
NEWMEDAN.COM – – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, angkat bicara terkait insiden dua kali ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines yang membuat Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang menjadi lokasi transit darurat. Dalam sepekan terakhir, pesawat dari maskapai tersebut terpaksa mendarat mendadak di Kualanamu akibat laporan adanya ancaman yang membahayakan keselamatan penumpang dan kru.
Menanggapi kejadian itu, Bobby Nasution menyatakan keprihatinannya dan menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengambil langkah serius. Ia menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi intensif dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) untuk memastikan pengamanan maksimal di wilayah bandara dan sekitarnya.
“Kami tidak menganggap remeh peristiwa ini. Pengamanan di Bandara Kualanamu sudah ditingkatkan dan kami terus bekerja sama dengan Polda Sumut serta otoritas penerbangan sipil untuk menyelidiki lebih lanjut motif dan sumber ancaman tersebut,” ujar Bobby dalam keterangan persnya, Senin (23/6/2025).
Bobby juga menjelaskan bahwa pihak maskapai Saudi Airlines mengambil keputusan untuk mendaratkan pesawat di Kualanamu karena posisinya yang strategis serta kesiapan infrastruktur bandara untuk menangani situasi darurat seperti itu. Bandara Kualanamu dipilih sebagai tempat transit karena memenuhi standar keamanan dan fasilitas pemeriksaan yang memadai.
Menurut kronologi yang disampaikan Bobby, insiden pertama terjadi pada Selasa malam (17/6/2025) ketika pesawat yang tengah melintasi wilayah udara Indonesia menerima informasi adanya dugaan ancaman bom di dalam pesawat. Pilot pun segera meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat, dan Kualanamu menjadi pilihan utama.
Insiden kedua terjadi hanya beberapa hari kemudian, yakni pada Minggu malam (22/6/2025), dengan situasi yang hampir serupa. Pesawat Saudi Airlines kembali melakukan pendaratan di Kualanamu setelah awak pesawat menerima informasi dari pusat bahwa ada potensi ancaman yang membahayakan penerbangan.
Bobby mengatakan bahwa dalam kedua insiden tersebut, seluruh penumpang dan kru pesawat dievakuasi dengan selamat dan proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur keamanan internasional. Tim Gegana Brimob Polda Sumut diterjunkan untuk memeriksa seluruh bagian pesawat serta barang-barang penumpang.
“Sampai saat ini belum ditemukan adanya bahan peledak di dalam pesawat. Namun, penyelidikan lebih lanjut tetap dilakukan untuk memastikan keamanan penerbangan dan memberikan rasa tenang kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain pengamanan fisik, Bobby juga menegaskan pentingnya pengawasan terhadap jalur komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi hoaks atau ancaman palsu. Ia meminta aparat penegak hukum menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam penyebaran teror semacam ini.
Gubernur muda tersebut juga mengapresiasi kerja cepat aparat keamanan dan petugas bandara yang mampu menangani situasi dengan tenang, profesional, dan sesuai prosedur. Respons cepat mereka telah mencegah kepanikan massal dan menjaga kelancaran operasional bandara.
Bobby menilai bahwa insiden ini harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional dan internasional. Ia mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri untuk menjalin komunikasi intensif dengan otoritas penerbangan global, khususnya maskapai asing yang beroperasi di wilayah Indonesia.
Untuk ke depan, Pemprov Sumut akan mengkaji ulang sistem keamanan bandara bersama dengan Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Kualanamu. “Kami akan menambah perangkat pemindai, kamera pengawas, serta pelatihan bagi personel bandara dalam menghadapi ancaman keamanan tingkat tinggi,” kata Bobby.
Selain itu, pemerintah daerah akan melibatkan masyarakat sekitar bandara untuk ikut menjaga lingkungan dari potensi gangguan keamanan. Bobby menyebut pentingnya peran serta warga dalam mendeteksi gerak-gerik mencurigakan dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Masyarakat Sumatera Utara, kata Bobby, diimbau tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Ia meminta agar seluruh pihak bijak dalam menyikapi informasi dan hanya mempercayai sumber resmi dari pemerintah dan kepolisian.
Dengan kerja sama yang solid antarinstansi dan dukungan masyarakat, Bobby optimis keamanan di Bandara Kualanamu akan tetap terjaga. Ia menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa Sumatera Utara akan tetap menjadi wilayah yang aman dan kondusif untuk aktivitas penerbangan nasional maupun internasional.