
NEWMEDAN.COM – Cuaca ekstrem kembali melanda Kota Medan. Pada Minggu, 6 Juli 2025, hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut. Hujan yang turun sejak siang hari menyebabkan sejumlah insiden di beberapa titik kota, salah satunya pohon tumbang yang terjadi di depan Kantor Wali Kota Medan.
Peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi di Jalan Kapten Maulana Lubis, tepatnya di depan Kantor Wali Kota Medan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Sebuah pohon besar yang sudah cukup tua roboh akibat tiupan angin kencang dan menimpa sebuah mobil yang sedang terparkir.
Mobil yang tertimpa adalah sebuah Nissan X-Trail berwarna putih dengan nomor polisi BK 1063 ABC. Akibat kejadian itu, bagian atas mobil rusak parah, terutama pada atap, kaca depan, dan bagian kap mesin. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, karena mobil dalam keadaan kosong saat tertimpa.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut sempat panik dan berhamburan mencari tempat berlindung. Beberapa orang mencoba mendekat setelah angin mereda untuk melihat kondisi kendaraan dan membantu memastikan tidak ada penumpang di dalamnya.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi pohon tumbang. Dengan menggunakan gergaji mesin dan alat berat, proses pembersihan pohon dilakukan secara hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kendaraan.
Selain di depan Kantor Wali Kota, sejumlah titik lain di Kota Medan juga dilaporkan mengalami pohon tumbang. Beberapa ruas jalan bahkan sempat mengalami kemacetan akibat pohon yang menghalangi badan jalan. Tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Medan telah disiagakan untuk merespons cepat laporan dari masyarakat.
Kepala BPBD Kota Medan, Bambang Harahap, dalam keterangannya menyebutkan bahwa cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari perubahan cuaca yang tidak menentu. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan deras dan angin kencang melanda.
“Kami telah menerjunkan tim ke berbagai titik. Pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang akan kami evaluasi dan lakukan pemangkasan. Ke depan, kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Pertamanan untuk menginventarisasi pohon-pohon tua di sekitar jalan raya,” ujar Bambang.
Pemilik mobil yang tertimpa pohon, Andi Setiawan (38), mengaku sangat terkejut saat mengetahui mobilnya menjadi korban insiden tersebut. Ia mengaku tengah berada di dalam kantor untuk urusan administrasi saat kejadian. “Begitu saya keluar dan lihat kondisi mobil, saya langsung lemas. Tapi saya bersyukur tidak ada orang di dalam mobil,” ujarnya dengan raut sedih.
Kerusakan pada kendaraan Andi cukup parah dan diperkirakan memerlukan perbaikan besar. Ia berharap pemerintah kota bisa bertanggung jawab, mengingat pohon tersebut berada di area fasilitas umum.
Menanggapi hal itu, pihak Pemkot Medan menyatakan akan melakukan pendataan dan kajian atas insiden yang terjadi. Jika terbukti kelalaian dalam perawatan pohon, maka akan dipertimbangkan pemberian ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, BMKG Wilayah I Medan menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk lebih waspada, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Kondisi ini juga memicu meningkatnya risiko kecelakaan lalu lintas dan kerusakan fasilitas umum. Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta untuk melakukan tindakan preventif dengan memangkas pohon tua dan memperkuat infrastruktur yang rawan kerusakan akibat angin.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga diminta untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, termasuk melaporkan pohon-pohon rawan tumbang kepada instansi terkait.
Hingga malam hari, proses pembersihan pohon tumbang masih berlangsung di beberapa lokasi di Kota Medan. Petugas bekerja ekstra agar jalan-jalan yang terdampak dapat segera kembali normal dan aktivitas masyarakat tidak terganggu.