
Newmedan.com – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi didirikan sebagai langkah strategis pemerintah dalam mengelola dan memaksimalkan investasi di berbagai sektor. Pembentukan lembaga ini menjadi momen bersejarah dan emosional bagi Presiden Prabowo Subianto, karena konsep lembaga serupa pertama kali digagas oleh ayahnya, Prof. Soemitro Djojohadikusumo, lebih dari 40 tahun lalu.
Dalam pernyataannya, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, yang juga merupakan adik Prabowo, mengungkapkan bahwa Danantara adalah realisasi dari mimpi lama sang ayah. Soemitro, yang dikenal sebagai ekonom berpengaruh di Indonesia, telah lama memikirkan perlunya lembaga investasi yang mampu mengelola kekayaan negara secara profesional dan mandiri.
“Bagi keluarga kami, lahirnya Danantara adalah momen yang sangat berarti. Ini adalah gagasan yang ayah kami usulkan lebih dari empat dekade lalu, dan kini terwujud di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” ujar Hashim dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).
Danantara didirikan sebagai lembaga pengelola investasi negara yang berfokus pada pengembangan sektor strategis, termasuk infrastruktur, energi terbarukan, dan teknologi. Lembaga ini diharapkan mampu menarik investasi asing dan domestik, serta mempercepat pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Sebagai lembaga investasi, Danantara akan memiliki wewenang untuk mengelola aset negara, membentuk kemitraan dengan investor global, dan membiayai proyek-proyek berskala besar. Lembaga ini juga bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Menurut Hashim, konsep yang digagas oleh Soemitro pada era 1980-an menitikberatkan pada perlunya badan khusus yang berfokus pada pengelolaan kekayaan negara di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dengan demikian, pemerintah dapat memiliki fleksibilitas lebih besar dalam membiayai proyek-proyek jangka panjang.
Presiden Prabowo dalam pidatonya menegaskan bahwa Danantara bukan hanya sekadar lembaga investasi biasa, tetapi merupakan upaya membangun warisan ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
“Kami ingin membangun lembaga yang bisa memastikan kekayaan bangsa ini dikelola secara profesional, transparan, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo di acara peresmian Danantara.
Sejumlah ekonom menyambut baik kehadiran Danantara sebagai instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Mereka menilai, lembaga ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan arus investasi langsung ke sektor-sektor prioritas dan mempercepat industrialisasi di berbagai wilayah.
Namun, tantangan besar juga menghadang. Transparansi dan akuntabilitas menjadi isu utama yang harus dijaga agar Danantara tidak menjadi beban negara di masa depan. Pengawasan ketat dan tata kelola yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa lembaga ini berfungsi secara optimal.
Pemerintah berjanji akan menerapkan sistem pengawasan multi-level, termasuk melibatkan lembaga independen dalam audit kinerja Danantara. Langkah ini diambil untuk memastikan lembaga tersebut beroperasi sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Selain itu, Danantara diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai destinasi investasi yang menarik. Dengan mengelola aset strategis secara profesional, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam menarik modal internasional.
Hashim menambahkan bahwa Danantara bukan hanya mencerminkan gagasan lama ayahnya, tetapi juga menjadi simbol bahwa Indonesia kini siap memasuki era baru pengelolaan kekayaan negara yang lebih modern dan efisien.
Sejumlah investor dari dalam dan luar negeri telah menunjukkan minat untuk bekerja sama dengan Danantara. Pemerintah menargetkan dalam lima tahun pertama, lembaga ini mampu mengelola aset hingga USD 100 miliar, yang akan digunakan untuk berbagai proyek strategis di seluruh Indonesia.
Kehadiran Danantara menjadi bukti bahwa gagasan visioner Soemitro Djojohadikusumo masih relevan di era modern. Melalui lembaga ini, warisan intelektual dan visi ekonomi Soemitro akhirnya terwujud dalam bentuk nyata di bawah kepemimpinan putranya, Prabowo Subianto.
Dengan langkah besar ini, pemerintah optimistis Danantara akan menjadi pilar utama dalam menopang pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global di masa depan.