
Newmedan.com – Setelah resmi dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution langsung mengumumkan fokus kerjanya dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia menegaskan akan menyelaraskan program pembangunan Sumut dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, terutama di bidang kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, dan ekonomi daerah.
Menurut Bobby, salah satu tantangan utama dalam pemerintahan daerah adalah memastikan bahwa kebijakan pusat dapat terimplementasi dengan efektif di tingkat provinsi. Oleh karena itu, ia akan memastikan bahwa setiap kebijakan yang digagas pemerintah pusat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumut.
“Kita ingin memastikan program dari Pak Presiden bisa berjalan lancar dan tepat sasaran di Sumatera Utara. Sinkronisasi ini penting agar pembangunan bisa berjalan lebih efisien,” ujar Bobby saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025.
Salah satu program yang akan menjadi fokus utama Bobby adalah pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, serta peningkatan akses transportasi bagi masyarakat di wilayah terpencil. Dengan infrastruktur yang lebih baik, Bobby optimistis pertumbuhan ekonomi di Sumut bisa lebih merata.
Di sektor kesejahteraan, Bobby menegaskan bahwa ia akan mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo. Program ini diharapkan mampu mengurangi angka stunting serta meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah di Sumut.
Selain itu, Bobby juga akan menggenjot sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung perekonomian Sumut. Ia berencana memperbaiki sistem distribusi hasil pertanian dan perikanan agar para petani dan nelayan dapat menikmati harga jual yang lebih kompetitif.
“Kita harus memastikan hasil panen petani dan tangkapan nelayan tidak hanya menguntungkan tengkulak, tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi mereka,” ungkapnya.
Di bidang pendidikan, Bobby akan mempercepat perbaikan fasilitas sekolah dan memastikan pemerataan tenaga pengajar di seluruh Sumut, terutama di daerah yang masih kekurangan guru berkualitas.
Tak hanya itu, ia juga berkomitmen untuk mempermudah akses layanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan. Dengan meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis, ia berharap pelayanan kesehatan di Sumut bisa lebih optimal.
Di sektor ekonomi, Bobby ingin mempercepat pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif. Ia berencana meluncurkan program yang mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha kecil, serta memperluas pasar produk lokal agar bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional.
“Kita ingin Sumatera Utara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Untuk itu, kita akan dorong investasi dan pengembangan usaha kecil agar lebih berkembang,” katanya.
Terkait tata kelola pemerintahan, Bobby berjanji untuk memperbaiki sistem birokrasi di Sumut, agar pelayanan publik bisa lebih cepat dan efisien. Ia ingin membangun pemerintahan yang lebih transparan, bebas dari korupsi, serta dekat dengan rakyat.
Keamanan dan ketertiban juga menjadi perhatian utama dalam program 100 hari pertama. Bobby akan memperkuat kerja sama dengan TNI dan Polri untuk memastikan Sumut tetap aman dan kondusif bagi investasi serta kehidupan masyarakat.
Ia menyadari bahwa tantangan dalam membangun Sumatera Utara tidaklah mudah. Namun, ia yakin bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, perubahan yang signifikan bisa diwujudkan dalam waktu dekat.
Masyarakat Sumut pun menaruh harapan besar pada kepemimpinan Bobby Nasution. Mereka berharap janji-janji yang disampaikan bukan sekadar retorika, melainkan benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata.
Dalam waktu 100 hari pertama, kinerja Bobby akan diuji. Akankah ia mampu membawa perubahan bagi Sumatera Utara? Waktu yang akan menjawab.