
NEWMEDAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem di wilayah Sumatera Utara. Peringatan ini dikeluarkan menyusul prakiraan adanya hujan yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Menurut Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Anggun, potensi hujan pada Kamis, 7 Agustus, diperkirakan cukup tinggi dan dapat memicu berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dini agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan.
Anggun menjelaskan bahwa cuaca pada pagi hari di sejumlah wilayah Sumatera Utara diprediksi berawan, namun tetap ada kemungkinan hujan ringan hingga sedang di beberapa kabupaten dan kota. Wilayah yang perlu mewaspadai hujan antara lain Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Nias, Nias Barat, Nias Utara, Kota Tebing Tinggi, Batu Bara, dan Kota Gunungsitoli.
Selain itu, beberapa wilayah pesisir juga diperkirakan mengalami curah hujan dengan intensitas cukup tinggi akibat pengaruh angin dan kelembapan udara dari Samudera Hindia yang mengarah ke wilayah barat Sumatera. Kondisi ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.
BMKG mengimbau agar masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng bukit atau bantaran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan. Bencana hidrometeorologi bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama saat hujan deras turun dalam waktu lama.
Pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga diminta bersiap siaga, mengingat prediksi BMKG menunjukkan adanya tren peningkatan curah hujan dalam beberapa hari ke depan. Koordinasi antarinstansi menjadi penting agar penanganan bencana dapat berjalan cepat dan tepat.
Menurut data historis dari BMKG, wilayah Sumatera Utara kerap mengalami banjir saat memasuki musim hujan, terutama di daerah yang memiliki sistem drainase buruk atau yang berada di dataran rendah. Oleh karena itu, upaya pembersihan saluran air juga perlu digalakkan oleh pemerintah daerah.
Kondisi tanah yang labil akibat curah hujan tinggi juga dapat memicu terjadinya tanah longsor. Wilayah perbukitan seperti Simalungun dan Langkat menjadi lokasi yang rawan, terlebih bila vegetasi penahan tanah telah berkurang akibat aktivitas manusia.
BMKG mengimbau agar masyarakat tidak mengabaikan peringatan dini cuaca yang disampaikan melalui berbagai saluran resmi. Aplikasi cuaca, media sosial resmi BMKG, serta radio dan televisi lokal bisa menjadi sumber informasi penting dalam menghadapi situasi cuaca ekstrem.
Para petani, nelayan, dan pekerja sektor informal yang sangat bergantung pada cuaca juga diminta memperhatikan prakiraan cuaca harian agar bisa mengatur aktivitasnya dengan lebih aman. Hujan deras bisa berdampak pada hasil panen, kelancaran transportasi, hingga keselamatan kerja.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah antisipatif seperti mengidentifikasi titik-titik rawan bencana, memperbarui jalur evakuasi, dan menyosialisasikan tindakan darurat kepada masyarakat setempat. Edukasi publik menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana.
Anggun menegaskan bahwa prediksi cuaca bukan sekadar informasi, melainkan panduan bagi masyarakat dalam mengambil keputusan. “Dengan informasi yang tepat dan kesiapsiagaan yang baik, dampak buruk dari bencana hidrometeorologi bisa diminimalkan,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai dampak bencana dari potensi hujan yang diperkirakan BMKG. Namun, masyarakat tetap diminta tidak lengah karena perubahan cuaca bisa berlangsung cepat dan tak terduga.
BMKG juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media massa dalam menyebarkan informasi akurat dan mendorong aksi pencegahan. Media memiliki peran penting dalam memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat luas.
Sebagai langkah preventif, masyarakat disarankan untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau saluran air, mengingat penyumbatan aliran menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah perkotaan.
Dengan persiapan yang matang dan kewaspadaan kolektif, diharapkan masyarakat Sumatera Utara dapat menghadapi potensi cuaca ekstrem ini dengan lebih siap dan aman. BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini secara berkala.