
NEWMEDAN.COM – Seorang personel kepolisian dari Polsek Padang Tualang, Polres Langkat, mengalami luka serius saat menjalankan tugas mulianya. Aipda Sahata Panjaitan harus menjalani operasi intensif usai dibacok oleh pelaku penganiayaan berinisial S (49) ketika hendak diamankan, Kamis (10/7/2025). Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan kepolisian dan masyarakat setempat.
Insiden tersebut bermula saat pihak kepolisian mendapatkan laporan dari warga mengenai aksi kekerasan yang dilakukan oleh S. Diketahui, pelaku tengah mengamuk dan menganiaya salah satu warga di wilayah hukum Padang Tualang. Aipda Sahata bersama rekan-rekannya langsung menuju lokasi untuk meredam situasi dan mengamankan pelaku.
Namun saat hendak ditangkap, pelaku secara tiba-tiba melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Tanpa ampun, ia mengayunkan senjata ke arah petugas hingga mengenai kaki Aipda Sahata. Akibat bacokan tersebut, beberapa bagian tendon di kaki Aipda Sahata dilaporkan terputus dan menyebabkan pendarahan hebat.
Rekan-rekan sesama anggota yang berada di lokasi segera melumpuhkan pelaku dan memberikan pertolongan pertama kepada Aipda Sahata. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis secara intensif.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, saat diwawancarai di Mapolda Sumatera Utara, Jumat (11/7/2025), menyampaikan bahwa kondisi Aipda Sahata cukup serius namun stabil. “Dia mengalami luka di bagian kaki yang cukup parah. Beberapa tendonnya terputus tapi sudah ditangani oleh tim medis,” ujar David.
David juga menegaskan bahwa tindakan brutal terhadap aparat penegak hukum tidak akan ditoleransi. Pihaknya akan memproses hukum pelaku dengan tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku. “Kami tidak akan ragu menindak tegas pelaku kekerasan terhadap anggota. Saat ini pelaku sudah ditahan dan akan menjalani proses hukum,” tambahnya.
Kasus ini mengundang simpati dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar yang turut mengecam aksi nekat pelaku. Banyak yang memuji keberanian Aipda Sahata dalam menjalankan tugas meskipun harus menghadapi bahaya. Warga berharap agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara adil dan memberikan efek jera.
Sementara itu, kondisi Aipda Sahata terus dipantau oleh tim dokter. Operasi yang dilakukan berhasil memperbaiki jaringan tendon yang terputus, meski ia masih harus menjalani masa pemulihan cukup panjang. Dinas Kesehatan Polri juga turut memberikan dukungan medis dan psikologis untuk mempercepat proses penyembuhan.
Kapolda Sumatera Utara dan jajaran turut menyampaikan dukungan moral dan apresiasi kepada Aipda Sahata atas dedikasinya. Kinerja heroik tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anggota Polri lainnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Keluarga Aipda Sahata pun menyampaikan rasa syukur karena nyawa beliau berhasil diselamatkan. Istri dan anak-anaknya sempat shock saat mendengar kabar penyerangan, namun kini mulai tenang setelah mengetahui kondisi Sahata mulai membaik.
Kasus kekerasan terhadap aparat memang bukan hal baru, namun terus menjadi perhatian utama. Polri menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani pelaku kekerasan, namun tetap bersikap tegas bila keselamatan masyarakat atau anggota terancam.
Polres Langkat juga mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri atau melawan aparat saat terjadi konflik. Masyarakat diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat potensi kekerasan, agar dapat ditangani secara profesional dan hukum tetap ditegakkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan besarnya risiko yang dihadapi para penegak hukum dalam menjalankan tugas. Dibutuhkan dukungan moral dan apresiasi dari masyarakat agar semangat pengabdian para personel polisi terus terjaga.
Dalam waktu dekat, Kapolres Langkat menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan penghargaan khusus kepada Aipda Sahata atas dedikasi dan keberaniannya. Ia juga akan mendapatkan pendampingan selama masa pemulihan dan rehabilitasi medis.
Kejadian ini tidak hanya menyisakan luka fisik bagi Aipda Sahata, tetapi juga menjadi pelajaran penting bagi semua pihak bahwa keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama. Peran aktif masyarakat dalam mendukung aparat kepolisian sangat diperlukan demi menciptakan lingkungan yang aman dan damai.