
Newmedan.com – Dini hari yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan dan duka mendalam saat sebuah rumah kos di Jalan Jamin Ginting Gang Keluarga, Lingkungan V, Padang Bulan, dilalap si jago merah. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 00.50 WIB dan menelan dua korban jiwa serta menyebabkan seorang anak mengalami luka bakar ringan.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga sekitar, api pertama kali terlihat muncul dari bagian tengah rumah. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyebar ke seluruh bagian bangunan yang diketahui milik Sumpena Ginting (49). Rumah kos berstruktur permanen itu tidak mampu bertahan lama menghadapi ganasnya api yang membakar hampir seluruh ruangan.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong langsung berhamburan keluar dan berusaha membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, karena besarnya kobaran api serta cepatnya penyebaran, usaha warga tidak membuahkan hasil yang maksimal. Api terus berkobar hingga petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan diterjunkan ke lokasi. Proses pemadaman berlangsung cukup dramatis, dengan petugas harus menyisir bagian dalam rumah yang telah nyaris runtuh akibat terbakar hebat. Setelah hampir satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan secara total sekitar pukul 02.00 WIB.
Tragisnya, dalam proses evakuasi, petugas menemukan dua jasad yang telah hangus terbakar di salah satu kamar kos. Identitas korban belum diumumkan secara resmi karena kondisi tubuh yang sulit dikenali. Namun, diduga kuat mereka adalah penghuni tetap rumah kos tersebut. Kedua korban diduga terjebak dan tidak sempat menyelamatkan diri saat api mulai membesar.
Selain dua korban meninggal, seorang anak laki-laki berusia sekitar 7 tahun ditemukan dalam keadaan selamat namun mengalami luka bakar ringan di bagian tangan dan kaki. Anak tersebut segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya dilaporkan stabil dan masih dalam pengawasan dokter.
Pemilik rumah, Sumpena Ginting, yang turut berada di lokasi saat kejadian, tampak syok dan tidak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa menangis menyaksikan rumah dan para penghuni yang menjadi korban. Dalam keterangannya singkat kepada wartawan, ia mengaku tidak mengetahui pasti asal mula api. “Saya sudah tidur, tiba-tiba terdengar teriakan dan asap masuk ke kamar,” ujarnya dengan suara terbata.
Kepolisian Sektor Medan Baru yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran untuk mencegah warga masuk sembarangan. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Rudi Sitorus, dalam keterangan persnya mengatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk warga dan penghuni lain yang selamat. “Kami masih menunggu hasil dari tim laboratorium forensik untuk memastikan titik awal api dan penyebab kebakaran,” jelasnya.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang selama ini mengenal rumah kos tersebut sebagai tempat tinggal yang tenang. Banyak warga yang datang ke lokasi pada pagi harinya untuk menyampaikan belasungkawa dan membantu membersihkan puing-puing bekas kebakaran.
Para penghuni kos lainnya, yang berhasil menyelamatkan diri, kini mengungsi sementara ke rumah kerabat atau tetangga. Mereka kehilangan tempat tinggal serta sebagian besar harta benda yang tak sempat diselamatkan. Pemerintah setempat melalui kelurahan Padang Bulan telah memberikan bantuan awal berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara bagi para korban selamat.
Dinas Sosial Kota Medan juga turun tangan dalam memberikan dukungan psikologis, terutama bagi anak yang selamat dan keluarga korban yang meninggal. Trauma mendalam yang dirasakan pascakejadian ini diharapkan bisa perlahan diatasi dengan bantuan profesional.
Kebakaran ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan padat penduduk. Pemerintah Kota Medan mengimbau warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan memastikan bahwa alat elektronik dimatikan saat tidak digunakan, terutama pada malam hari.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana. Meski nyawa tidak dapat digantikan, langkah pencegahan dapat menyelamatkan banyak orang. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan yang selamat dapat segera pulih baik secara fisik maupun mental.