
Newmedan.com – Sebuah unggahan di media sosial menghebohkan masyarakat setelah muncul tuduhan bahwa tenaga kependidikan di salah satu SMA Negeri di Kota Binjai meminta sejumlah siswi mengirimkan foto seksi. Kasus ini langsung mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut), yang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Unggahan yang viral pada Selasa (11/2/2025) menampilkan tangkapan layar percakapan antara seseorang yang diduga sebagai tenaga kependidikan dengan beberapa siswi. Dalam percakapan tersebut, oknum tersebut meminta foto dengan pose tertentu yang dianggap tidak pantas. Hal ini memicu kemarahan publik, terutama para orang tua siswa yang khawatir akan keamanan dan kenyamanan anak-anak mereka di lingkungan sekolah.
Dinas Pendidikan Sumut segera merespons isu ini dengan mengirimkan tim investigasi ke sekolah terkait. Kepala Disdik Sumut, Drs. Bahrumsyah, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi tindakan yang mencoreng nama baik dunia pendidikan.
“Kami sedang mendalami kasus ini. Jika terbukti benar, maka oknum yang bersangkutan akan dikenai sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku. Dunia pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa, bukan sebaliknya,” ujar Bahrumsyah dalam keterangannya kepada media.
Selain Disdik Sumut, pihak kepolisian juga ikut turun tangan dalam mengusut kasus ini. Kapolres Binjai, AKBP Hendrick Situmorang, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari beberapa orang tua siswa dan sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait.
“Kami akan menyelidiki lebih lanjut apakah ada unsur pidana dalam kasus ini. Jika terbukti ada tindakan yang melanggar hukum, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas terhadap pelaku,” tegas Hendrick.
Kasus ini telah menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orang tua. Beberapa orang tua bahkan mendatangi sekolah untuk meminta klarifikasi langsung dari pihak sekolah. Salah seorang orang tua, Rina (42), mengaku sangat marah dan kecewa jika benar ada tenaga kependidikan yang berperilaku tidak pantas terhadap anak-anak mereka.
“Saya titipkan anak saya di sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang baik, bukan malah jadi korban pelecehan seperti ini. Kami berharap kasus ini diusut tuntas,” ujar Rina dengan nada geram.
Di sisi lain, pihak sekolah masih enggan memberikan komentar resmi terkait kasus ini. Kepala sekolah hanya menyatakan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil investigasi dari Disdik Sumut dan kepolisian sebelum memberikan pernyataan lebih lanjut.
Pakar pendidikan, Prof. Dr. Iwan Suryadi, menyoroti pentingnya sistem pengawasan di sekolah agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menyarankan agar setiap sekolah memiliki mekanisme pelaporan yang jelas dan mudah diakses oleh siswa jika mengalami tindakan yang tidak pantas.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa. Harus ada regulasi dan mekanisme pengaduan yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa, sehingga kasus seperti ini bisa segera terdeteksi dan dicegah sebelum merugikan korban lebih banyak,” jelas Prof. Iwan.
Kasus ini juga menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen yang mengecam tindakan tersebut dan menuntut agar pelaku segera ditindak. Tagar #LindungiAnakSekolah dan #DisdikSumutBertindak sempat menjadi trending di media sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban.
Sejumlah aktivis perlindungan anak juga menyerukan pentingnya edukasi tentang pelecehan dan tindakan tidak pantas di lingkungan sekolah. Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menegaskan bahwa anak-anak harus diberikan pemahaman tentang batasan yang jelas antara interaksi yang sehat dan tindakan yang mengarah pada pelecehan.
“Anak-anak harus diberikan edukasi sejak dini mengenai hak-hak mereka. Jika mereka merasa ada yang tidak beres, mereka harus tahu kepada siapa harus melapor. Jangan sampai ada ketakutan atau tekanan yang membuat mereka diam,” ujar Arist.
Hingga saat ini, investigasi masih berlangsung. Pihak Disdik Sumut berjanji akan memberikan informasi terbaru begitu hasil penyelidikan telah selesai. Jika terbukti ada pelanggaran, maka oknum yang bersangkutan akan dikenai sanksi administratif hingga pidana, tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Sementara itu, pihak sekolah diminta untuk lebih memperketat pengawasan terhadap tenaga pendidik dan memastikan lingkungan sekolah tetap aman bagi para siswa.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa pengawasan terhadap tenaga pendidik harus lebih diperketat. Sekolah, pemerintah, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa dunia pendidikan benar-benar menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak tanpa adanya ancaman dari pihak internal maupun eksternal.